" "

JUNIANTON.COM

Kekuatan Tekad

Selesai juga liburan panjang imlek saya. Saatnya kembali ke Jakarta dan menjalani aktivitas utama saya.

Selama 10 hari berlibur saya sangat menikmati setiap momen di kampung halaman (Tanjungpinang). Hal yang paling saya nikmati adalah makanannya. Setiap pagi, siang dan malam saya selalu dilayani dengan makanan lezat khas tanjungpinang. Beberapa makanan favorit saya adalah nasi kari, nasi ayam, lontong goreng, ketam goreng saos, bak kut teh dan martabak telor. Tak heran berat badan saya pun naik 2 kg.

Kembalinya saya kali ini ditemani oleh Mama yang kebetulan mendapakan misi penting di Jakarta.

Dalam perjalanan penerbangan, saya banyak ngobrol dengan Mama seputar masa lalu.

Mama pun bercerita tentang awal dia memulai bisnis kuliner di Lagoi, salah satu resort di pulau Bintan. Sebelumnya mama saya adalah seorang ibu rumah tangga, pengalaman bisnis kuliner adalah yang pertama baginya dan masih berlansung hingga sekarang.

Ceritanya 16 tahun yang lalu, keluarga kami mengalami guncangan ekonomi yang membuat Mama saya harus turun tangan menafkahi keluarga. Mama yang jago masak mendapatkan tawaran membuka stand makanan di Lagoi. Situasi yang sudah mendesak karena saya, Cici dan Koko saya butuh biaya untuk sekolah membuat Mama langsung mengiyakan tawaran saudara, padahal Mama tidak punya pengalaman bisnis.

Ketika memutuskan untuk merintis usaha kuliner, Mama bertekad dia harus sukses berbisnis dan mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga minimal S1. Mama pun banting tulang bekerja keras berangkat subuh pulang malam selama bertahun-tahun untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Sekarang impian mama telah terwujud, anak-anaknya sudah lulus dari sekolah dan 2 orang diantaranya berhasil meraih gelar sarjana padahal Mama hanya punya gelar SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat).

Ada kata-kata dari Mama yang membuat saya terkesan. Setelah menceritakan perjuangannya, Mama bilang sama saya, “Memang benar yah, kalau kita bertekad mewujudkan impian, pasti akan berhasil”.

Kalimat ini membuat saya ingat dengan pengalaman pribadi saya.

Ceritanya ketika saya duduk di bangku SMA saya tidak punya impian. Saya tidak tahu setelah lulus SMA mau kuliah di bidang apa dan kelak bekerja di bidang apa, dan menjadi apa.

Pada tahun 2007, saya diajak oleh Cici saya berlibur ke Jakarta. Kebetulan saya diajak untuk menjadi panitia di sebuah seminar. Seminar yang saya ikuti ini tentang pengembangan diri.

Di seminar ini saya mengenal profesi Public Speaker atau Trainer. Sejak saat itu saya bertekad, suatu hari nanti saya akan menjadi seorang pembicara publik.

Dengan tekad itu, saya mengambil jurusan Psikologi, saya membangun kebiasaan membaca buku (padahal sebelumnya saya anti buku), saya menulis di blog bahkan sempat menulis buku (draftnya masih saya simpan hingga saat ini), saya mendengarkan audio seminar, saya juga hadir ke berbagai seminar, dan saya selalu memanfaat peluang yang ada untuk tampil berbicara di depan umum bagi saat kuliah maupun pada kesempatan yang lain seperti nge-MC, main drama, dan lain sebagainya, hitung-hitung mengumpulkan jam terbang tampil di depan orang ramai.

Akhirnya pada tahun 2011, saya mengikuti seleksi Certified Trainer Bacakilat dan dari 30 orang, hanya 4 orang yang lolos salah satunya adalah saya.

Seperti yang mama saya katakan, “Memang benar yah, kalau kita bertekad mewujudkan impian, pasti akan berhasil.”

Semoga cerita ini bisa menginspirasi kamu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X