Saya sering mendapat pertanyaan tentang cara membangun kebiasaan membaca khusus dari para orangtua yang ingin anaknya gemar membaca. Saya pun memberikan beberapa tips yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman pribadi dan berbagai studi literatur. Kali ini saya ingin membagikan kepada Kamu. Sebelum saya beritahu Kamu tipsnya, izinkan saya bercerita sedikit tentang pengalaman saya dalam membaca.
Saya bukanlah anak yang gemar membaca sejak kecil. Tidak ada sejarah dalam keluarga saya yang memiliki pendidikan tinggi. Orangtua saya hanya punya gelar SDTT-TBS (Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tetapi Bisa Sukses). Tak heran, budaya belajar tidak begitu kental dalam keluarga saya.
Sejak kecil sekitar umur 3 hingga 5 tahun, mainan saya adalah kelereng (kami biasa menyebutnya dengan goli), yoyo, sepeda, dan mainan sederhana lainnya. Saya tidak dekat dengan buku, dan jarang melihat orang sekitar saya membaca buku. Hanya sesekali melihat Kakak-Kakak saya belajar.
Pada usia 5 tahun, saya diajarkan CALISTUNG (Membaca, Menulis, Berhitung) oleh Mama. Hal yang paling saya ingat saat belajar dengan Mama adalah saya ‘dipaksa’ menulis dengan tangan kanan, meskipun saya kidal. Namun, kesan tentang belajar membaca sangat pudar pada masa kecil saya.
Tak heran, ketika teman-teman membaca komik, saya tidak suka.
Ketika teman-teman membaca novel, saya pun tidak tertarik.
Saya hanya membaca buku pelajaran. Itu pun saat-saat ada PR atau Ujian. Kebiasaan (tidak suka membaca) itu berlanjut hingga saya lulus SMA.
Ketika kuliah, saya pindah ke Jakarta, saya tinggal bersama saudara. Di lingkungan baru ini saya melihat buku setiap hari. Bangun tidur melihat buku, mau makan melihat buku, pas lagi nongkrong di WC pun ada buku. Hampir semua orang di lingkungan baru saya suka membaca. Kalau jalan ke mall selalu masuk ke toko buku. Lama kelamaan saya pun tergoda untuk melihat isi buku.
Tetapi bukan sekedar terpengaruh orang sekitar membuat saya gemar membaca. Saya juga melihat manfaat dari membaca. Saya yang kurang membaca merasa ketinggalan pengetahuan dibanding orang-orang di sekitar saya. Perlahan-lahan saya mulai belajar untuk suka membaca.
Awal saya belajar suka membaca terasa sangat berat. Rasanya sulit move on dari kebiasaan lama. Untuk mengakali perasan tidak nyaman ini, saya mulai membaca bidang-bidang yang saya sukai.
Saya mulai dari buku-buku pengembangan diri kelas ringan. Mengenal kepribadian, membaca tulisan tangan, motivasi dan lain-lain. Lama kelamaan kebiasaan membaca mulai terbentuk dan terus bergulir hingga sekarang.
Dari pengalaman ini saya bisa menyimpulkan ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membangun kebiasaan membaca.
1. Miliki Lingkungan Membaca.
Jika kamu ingin punya Anak yang gemar membaca, mulailah ciptakan lingkungan keluarga yang gemar membaca. Mulai dari suami dan istri, kemudian turunkan ke anak pertama, kedua, dan seterusnya. Jika kamu belum berkeluarga, carilah teman yang gemar membaca. Luangkan waktu untuk berkumpul bersama mereka. Kalau teman sekitar tidak ada, kamu bisa cari teman online. Sekarang ada banyak club club buku, ajukan saja diri untuk bergabung. Dengan adanya lingkungan yang kuat, kita bisa dipengaruhi (secara positif) sehingga kita tidak mudah berhenti membentuk kebiasaan baru ini. Apalagi, bagi kamu yang tidak pernah terbiasa membaca, ini akan semakin sulit.
2. Carilah Bidang yang kamu Sukai.
Saat ini kategori buku sangat banyak, mulai dari fisik dan nonfiksi. Carilah bidang yang kamu sukai misalnya Science, Pengembangan Diri, Manajemen, Business, dan lain sebagainya. Dengan menemukan bidang yang kamu sukai, kamu tidak lagi merasa membaca sebagai beban, tetapi membaca sebagai proses menikmati dan memanfaatkan ilmu. Selain membaca bidang yang kamu sukai, kamu juga bisa membaca sesuai dengan kebutuhan. Misalnya kamu sedang membangun bisnis online, kamu bisa mengumpulkan berbagai buku tentang bisnis, internet marketing, manajemen, dan lain sebagainya.
3. Kebiasaan Terbentuk Melalui Repitisi
Teruslah membaca, luangkan waktu untuk membaca setiap hari. Hal ini akan membentuk kebiasaan. Dalam membaca setiap hari, cukup luangkan waktu minimal 30 menit. Jika kamu punya waktu lebih dari itu, akan lebih bagus. Untuk menjalankan hal ini, kamu juga harus punya disiplin diri.
4. Kuasai Metode Membaca
Hal lain yang membantu saya membentuk kebiasaan membaca, selain 3 hal di atas adalah memiliki sebuah metode membaca yang efektif. Dalam pengalaman saya tentu saja metode membaca saya adalah Sistem Bacakilat. Adanya metode membaca akan membantu kita membaca lebih efektif dan efisien. Ini akan mengurangi rasa lelah atau jenuh kita dalam membaca. Dalam beberapa kasus, kebiasaan membaca tidak terbentuk karena, banyak menunda dalam membaca. Ini bisa terlihat dari jumlah tumpukan buku yang lebih banyak dari jumlah buku yang sudah dibaca. Alasan umum orang menunda membaca karena tidak ada waktu, kalau pun ada waktu bacanya tidak selesai dan kurang paham. Jadi, kamu bisa menggunakan metode membaca efektif dalam membangun kebiasaan membaca.
Itulah empat tips membangun kebiasaan membaca. Semoga bermanfaat. Jika kamu punya pengalaman pribadi tentang membangun kebiasaan membaca, ayo sharing di sini…
Saya tunggu ya…