" "

JUNIANTON.COM

The Joy of Training

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah kehormatan untuk mengisi kuliah umum di BINUS University yang juga merupakan tempat saya menimba ilmu dulunya. Saya membawakan materi tentang The Joy of Training kepada mahasiswa semester akhir.

Apa saja materi yang saya ceritakan? Akan saya bahas di artikel ini.

Sebenarnya memberikan kuliah umum adalah hari yang saya tunggu-tunggu setelah sekian lama berkarir sebagai Trainer. Saya memang ingin sekali membagikan pengalaman dan kisah karir saya kepada orang-orang. Dan akhirnya kesempatan ini datang juga. Hehehe…

Saya membagikan 3 informasi penting kepada mahasiswa ini yaitu Perjalanan Karir saya sebagai trainer mulai dari saya mengenal dunia ini hingga hari ini saya menjadi Independent Public Trainer, gambaran dunia training, dan tips bagaimana menjadi seorang trainer.

Dalam artikel ini, saya tidak akan membahas seluruh materi The Joy of Training tetapi saya akan membagikan tips bagaimana menjadi seorang trainer.

Passion: Love the activity.

Jika kamu ingin menjadi seorang trainer kamu harus memiliki passion di bidang ini. Arti dari passion adalah kamu suka dengan aktivitas training. Dengan adanya passion kamu akan merasa senang menjalani setiap aktivitas dalam training.

Choose Your Field: Find the topic you love.

Kamu harus menentukan topik khusus yang menjadi bidang kamu. Jika kamu suka dengan bisnis dan punya pengalaman dalam bisnis kamu boleh mengangkat topik ini, begitu juga dengan topik yang lainnya. Topik yang kamu bawa ini akan menjadi brand kamu. Orang akan mengidentifikasi kamu dengan topik yang kamu bawa. Ini adalah modal kamu untuk menjadi ahli di bidang kamu.

Mentors: Learn from the best.

Sebagai pemula tentu kamu masih harus banyak belajar seputar training maupun topik yang kamu bahas. Carilah orang yang sudah berpengalaman dalam topik yang kamu bahas dan kamu bisa belajar darinya. Selain itu, kamu juga bisa belajar dari membaca buku, artikel di internet, video di youtube, dan media pembelajar lainnya. Intinya jangan puas dengan pengetahuan yang sudah kamu miliki, teruslah belajar, teruslah mengupdate ilmu kamu agar kamu bisa membagikan lebih banyak ilmu kepada orang lain.

Practice: Keep practice to be better.

Untuk membawakan sebuah training secara lancar dibutuhkan banyak latihan. Ketika pertama kali saya punya kesempatan memberikan training, saya belajar di kamar kos, komat kamit, berperan seolah berbicara dengan peserta saya selama berjam-jam hingga saya merasa puas dengan penampilan saya selama latihan. Kata orang bisa karena terbiasa, saya setuju banget dengan ungkapan itu. Kita bisa membawakan training dengan baik karena sering membiasakan diri membawakan training baik itu ada pesertanya maupun tidak ada (latihan sendiri). So, keep practice.

Selain menjalani ke empat hal di atas, kamu juga perlu memiliki kemampuan dasar menjadi Trainer yakni:

Communication Skill: Agar peserta bisa memahami materi yang kita sampaikan tentu saja kita harus bisa berkomunikasi dengan baik. Kabar baiknya komunikasi adalah sebuah skill atau kemampuan, bukan bawaan atau bakat sehingga semua orang bisa melatih kemampuan komunikasi. Untuk menjadi Trainer, good communication skill is a must!

Public Speaking: Berbicara di depan umum, sudah pasti menjadi modal dasar seorang Trainer. Buat orang yang punya ketakutan berbicara di depan umum apakah tidak punya harapan? Tentu saja tidak, karena public speaking ini adalah skill yang bisa kita latih. Jadi, untuk menjadi Trainer, talking in front of people is a must!

Selling Skill: Apa kaitannya menjual dengan profesi Trainer? Sebagai seorang Trainer produk kamu adalah kemampuan yang kamu miliki. Jika kamu ingin menjadi Trainer yang sukses tentu kamu harus bisa ‘menjual’ kemampuan diri kamu. Orang-orang harus tahu kelebihan kamu dan manfaat yang bisa kamu berikan. Jika kamu tidak bisa ‘menjual’ kemampuan kamu siapa yang mau belajar dari kamu? Jadi, selling yourself is a must!

Creativity Skill: Kreativitas yang dimaksud di sini bukanlah kreativitas dalam seni musik, rupa, atau lukis. Sebagai Trainer kamu memerlukan kreativitas untuk beberapa seperti membawakan materi pelatihan dengan menarik dan seru, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menjawab berbagai variasi pertanyaan peserta, dan lain sebagainya. Kreativitas bisa dilatih jadi buat kamu yang merasa kurang kreatif tenang saja, cukup melatih diri kamu menjadi orang yang kreatif.

Writing Skill: Kemampuan menulis sangat dekat dengan profesi Trainer. Dengan menulis kamu menyampaikan gagasan, ide, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Seorang Trainer yang aktif menulis cenderung dianggap lebih berkualitas ketimbang Trainer yang hanya berbicara saja. Apalagi Trainer yang sudah menulis buku bahkan lebih luar biasa lagi jika bukunya menjadi best seller. Bagaimana mulai menulis? Kamu bisa mulai dari menulis kecil-kecilan seperti catatan harian, blog, atau artikel. Yang paling penting adalah start writing now!

Sekian tips dari saya semoga bisa membantu kamu dalam mengejar impian khususnya menjadi Trainer. Selamat mencoba…

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X